Kamis, 31 Maret 2011

KUBUR BERKATA SEWAKTU SEWAKTU JENAZAH FATIMAH AZ-ZAHRA HENDAK DIKEBUMIKAN

Dikisahkan bahawa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara lain:
1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)
2. Hasan (anak Fatima r.a)
3. Husin (anak Faimah r.a)
4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a

Sewaktu jenazah Fatimah
r.adiletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu ? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah S.A.W." Makaberkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berdarjat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku layan dia dengan seburuk - buruknya)."

Abu Laits as-Samarqandi
berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah melazimkan empat perkara semuanya :
1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Qur'an
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih karena dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.

Adapun empat perkara
yang harus dijauhi ialah :
1. Jangan berdusta
2. Jangan mengkhianat
3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)
4. Jangan kencing sambil berdiri

Rasulullah S.A.W telah
bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berpunca dari kencing."

Seseorang itu tidak
dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

Jangan sekali-kali kita
berfikir bahawa kita akan dapat menjawab setiap soalan yang dikemukakan oleh dua malaikat Munkar dan Nakir dengan cara kita menghafal. Pada hari ini kalau kita berkata kepada saudara kita yang jahil takutlah kamu kepada Allah dan takutlah kamu kepada soalan yang akan dikemukakan ke atas kamu oleh malaikat Munkar dan Nakir, maka mereka mungkin akan menjawab, "Ah mudah sahaja, aku boleh menghafal untuk menjawabnya." Itu adalah kata-kata orang yang tidak berfikiran. Seseorang itu tidak akan dapat menjawab setiap soalan di alam kubur jikalau dia tidak mengamalkannya sebab yang akan menjawab ialah amalnya sendiri. Sekiranya dia rajin membaca al-Qur'an, maka al-Qur'an itu akan membelanya dan begitu juga seterusnya.

Wallahu a'lam bish shawab

Sabtu, 26 Maret 2011

Subhanallah, Orang Perancis Masuk Islam Setelah Melihat Sungai Di Dasar Laut dan Mengetahui bahwa hal itu tertulis dalam Al-Quran

Video dan gambar dibawah ini adalah bukti adanya sungai di bawah laut yang tercantum dalam Al Quran surat Al-Furqan:53 dan surat Ar-Rahman:19-20.

http://www.youtube.com/watch?v=8q3Qa2k5i_E

Image Image Image Image Image

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat film dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.

Menampilkan: Al-Furqan (25) No. Ayat : : 53


وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخاً وَحِجْراً مَّحْجُوراً

25.53. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khayalan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Al Furqan ayat 53 di atas dan surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez . Ayat itu berbunyi

Menampilkan: Ar-Rahman (55) No. Ayat : : 19-20

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ

55.19. Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu,

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَّا يَبْغِيَانِ

55.20. antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing .


Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentang bertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar dari sungai dan air asin dari laut. Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi

Menampilkan: Ar-Rahman (55) No. Ayat : : 22

يَخْرُجُ مِنْهُمَا اللُّؤْلُؤُ وَالْمَرْجَانُ

55.22. Dari keduanya keluar mutiara dan marjan.


Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara. Mutiara hanya bisa ditemukan di samudra / laut. Dan pada perbatasan dua sungai tersebut terdapat kerang/mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an ini mustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera. Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam

Akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeau pun berkata bahwa Al Qur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.

Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung. Shadaqallahu Al `Azhim. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya hati manusia akan berkarat sebagaimana besi yang dikaratkan oleh air.” Bila seorang bertanya, “Apakah caranya untuk menjadikan hati-hati ini bersih kembali?” Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Selalulah ingat mati dan membaca Al Quran.”

Jika Anda seorang penyelam, maka anda harus mengunjungi Cenote Angelita, Mexico. Disana ada sebuah gua. Jika anda menyelam sampai kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika anda menyelam sampai kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu anda dapat melihat sebuah “sungai” di dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun daunan.

Setengah pengkaji mengatakan, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, nampak seperti sungai… luar biasa bukan? Lihatlah betapa hebatnya ciptaan Allah ta’ala.

[sumber : http://www.indoquran.com/artikel-terbaru/bukti-ilmiah-bahwa-quran-itu-benar.html]


Rabu, 23 Maret 2011

RASULULLAH MENANGIS DI PADANG MAHSYAR

by Tomang Elyas


Dari Usman bin Affan dari Abbas, Rasulullah bersabda, “Aku adalah orang yang paling awal dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat yang tiada kebanggaan. Bagiku ada syafaat pada hari kiamat yang tiada kemegahan. Bendera pujian di tanganku dan nabi-nabi keseluruhannya berada di bawah benderaku. Umatku adalah umat yang terbaik. Mereka adalah umat yang pertama dihisab sebelum umat yang lain. Ketika mereka bangkit dari kubur, mereka akan membuang tanah yang ada di atas kepala mereka. Mereka semua akan berkata, ‘Kami bersaksi bahawa tiada Tuhan melainkan Allah dan kami bersaksi bahwa Muhammad itu Rasulullah. Inilah yang telah dijanjikan oleh Allah serta dibenarkan oleh para rasul’.”

Ibnu Abbas berkata, “Orang yang pertama dibangkitkan dari kubur di hari kiamat ialah Muhammad. Malaikat Jibril akan datang kepadanya bersama seekor Buraq. Israfil pula datang dengan membawa bersama bendera dan mahkota. Izrail pula datang dengan membawa bersamanya pakaian-pakaian surga.”

Malaikat Jibril akan menyeru, “Wahai dunia! Di mana kubur Muhammad?” Bumi menjawab, “Sesungguhnya, Tuhanku telah menjadikan aku hancur. Telah hilang segala lingkaran, tanda dan gunung-ganungku. Aku tidak tahu dimana kubur Muhammad.”

Rasulullah bersabda, “Lalu diangkatkan tiang-tiang dari cahaya dari kubur Nabi Muhammad ke awan langit. Maka, empat malaikat berada di atas kubur.” Israfil bersuara, “Wahai roh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik!” Maka, kubur terbelah dua. Pada seruan yang kedua pula, kubur mula terbongkar. Pada seruan yang ketiga, ketika Rasulullah berdiri, beliau telah membuang tanah di atas kepala dan janggut beliau. Rasulullah melihat kanan dan kiri. Beliau dapati, tiada lagi bangunan. Beliau menangis sehingga mengalir air matanya ke pipi.

Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah, “Bangun wahai Muhammad! Sesungguhnya kamu di sisi Allah di tempat yang luas.” Rasulullah bertanya, “Kekasihku Jibril! Hari apakah ini?” Jibril menjawab, “Wahai Muhammad! Janganlah kamu takut! Inilah hari kiamat. Inilah hari kerugian dan penyesalan. Inilah hari pembentangan Allah.”

Rasulullah berkata, “Kekasihku Jibril! Gembirakanlah aku!” Jibril bertanya, “Apakah yang kamu lihat di hadapanmu?” Rasulullah berkata, “Bukan seperti itu pertanyaanku.” Jibril berkata, “Adakah kamu tidak melihat bendera kepujian yang terpacak di atasmu?” Rasulullah berkata, “Bukan itu maksud pertanyaanku. Aku bertanya kepadamu akan umatku. Di mana perjanjian mereka?” Jibril berkata, “Demi keagungan Tuhanku! Tidak akan terbongkar oleh bumi daripada manusia, sebelummu?” Rasulullah berkata, “Niscaya akan, kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan mensyafaatkan umatku.” Jibril berkata, “Tungganglah Buraq ini wahai Muhammad dan pergilah ke hadapan Tuhanmu!”

Malaikat Jibril datang bersama Buraq ke arah Rasulullah. Buraq meronta-ronta, lalu Jibril berkata kepadanya, “Wahai Buraq! Adakah kamu tidak malu dengan makhluk yang paling baik dicipta oleh Allah? Sudahkah Allah perintahkan kepadamu agar mentaatinya?” Buraq menjawab, “Aku tahu semua itu. Akan tetapi, aku ingin dia mensyafaatiku agar memasuki surga sebelum dia menunggangku. Sesungguhnya, Allah akan datang pada hari ini dalam keadaan marah. Keadaan yang belum pernah terjadi sebelum ini.” Rasulullah bersabda kepada Buraq, “Ya! Sekiranya kamu berhajatkan syafaatku, niscaya aku memberi syafaat kepadamu.”

Setelah berpuas hati, Buraq membenarkan Rasulullah menunggangnya lalu dia melangkah. Setiap langkahan Buraq sejauh pandangan mata. Apabila Rasulullah berada di Baitul Maqdis di atas bumi dari perak yang putih, malaikat Israfil menyeru, “Wahai tubuh-tubuh yang telah hancur, tulang-tulang yang telah reput, rambut-rambut yang bertaburan dan urat-urat yang terputus-putus! Bangkitlah kamu dari perut burung, dari perut binatang buas, dari dasar laut dan dari perut bumi ke perhimpunan Allah Yang Maha Perkasa.

Roh-roh telah diletakkan di dalam sangkakala. Di dalamnya ada beberapa tingkat dengan bilangan roh makhluk. Setiap roh, akan didudukkan berada di dalam tingkat. Langit di atas bumi akan menurunkan hujan dari lautan kehidupan akan air yang sangat pekat seperti air mani lelaki. Dengan demikian, tersusunlah tulang-tulang, urat-urat memanjang, daging kulit dan bulu akan tumbuh. Sebagian mereka akan kekal ke atas sebagian tubuh tanpa roh.

Allah berfirman, “Wahai Israfil! Tiup sangkakala tersebut dan hidupkan mereka dengan izin-Ku akan penghuni kubur. Sebagian mereka adalah golongan yang gembira dan suka. Sebagian dari mereka adalah golongan yang celaka dan derita.” Malaikat Israfil menjerit, “Wahai roh-roh yang telah hancur! Kembalilah kamu kepada tubuh-tubuhmu. Bangkitlah kamu untuk dikumpulkan di hadapan Allah.”

Allah berfirman, “Demi keagungan dan ketinggian-Ku! Aku kembalikan setiap roh pada tubuh-tubuhnya!” Apabila roh-roh mendengar sumpah Allah, roh-roh pun keluar untuk mencari jasad mereka. Maka, kembalilah roh pada jasadnya. Bumi pula terbongkar dan mengeluarkan jasad-jasad mereka. Apabila semuanya sedia, masing-masing melihat.

Rasulullah duduk di padang pasir Baitul Maqdis, melihat makhluk-makhluk. Mereka berdiri seperti belalang yang berterbangan. 70 umat berdiri. Umat Rasulullah merupakan satu umat. Rasulullah berhenti memperhatikan ke arah mereka. Mereka seperti gelombang lautan. Jibril menyeru, “Wahai sekalian makhluk, datanglah kamu semua ke tempat perhimpunan yang telah disediakan oleh Allah.”

Umat-umat datang di dalam keadaan satu-satu kumpulan. Setiap kali Rasulullah berjumpa satu umat, beliau akan bertanya, “Di mana umatku?” Jibril berkata, “Wahai Muhammad! Umatmu adalah umat yang terakhir.” Apabila nabi Isa datang, Jibril menyeru, “Tempatmu!” Maka nabi Isa dan Jibril menangis.

Rasulullah bertanya, “Mengapa kamu berdua menangis.” Jibril berkata: “Bagaimana keadaan umatmu, Muhammad?” Rasulullah bertanya, “Di mana umatku?” Jibril menjawab, “Mereka semua telah datang. Mereka berjalan lambat dan perlahan.”

Apabila mendengar cerita demikian, Rasulullah menangis lalu bertanya, “Wahai Jibril! Bagaimana keadaan umatku yang berbuat dosa?” Jibril menjawab, “Lihatlah mereka wahai Muhammad!” Apabila Rasulullah melihat mereka, mereka gembira dan mengucapkan selawat kepada beliau dengan apa yang telah Allah muliakannya. Mereka gembira kerana dapat bertemu dengan beliau. Rasulullah juga gembira terhadap mereka. Rasulullah bertemu umatnya yang berdosa. Mereka menangis serta memikul beban di atas belakang mereka sambil menyeru, “Wahai Muhammad!” Air mata mereka mengalir di pipi. Orang-orang zalim memikul kezaliman mereka. Rasulullah berkata, “Wahai umatku.” Mereka berkumpul di sisinya. Umat-umatnya menangis.

Ketika mereka di dalam keadaan demikian, terdengar dari arah Allah seruan yang menyeru, “Di mana Jibril?” Jibril berkata, “Jibril di hadapan Allah.” Allah berfirman di dalam keadaan Dia amat mengetahui sesuatu yang tersembunyi, “Di mana umat Muhammad?” Jibril berkata, “Mereka adalah sebaik umat.” Allah berfirman, “Wahai Jibril! Katakanlah kepada kekasih-Ku Muhammad bahwa umatnya akan datang untuk ditayangkan di hadapan-Ku.”

Malaikat Jibril kembali di dalam keadaan menangis lalu berkata, “Wahai Muhammad! Umatmu telah datang untuk ditayangkan kepada Allah.” Rasulullah berpaling ke arah umatnya lalu berkata, “Sesungguhnya kamu telah dipanggil untuk dihadapkan kepada Allah.”

Orang-orang yang berdosa menangis karena terkejut dan takut akan azab Allah. Rasululah memimpin mereka sebagaimana pengembala memimpin ternakannya menuju di hadapan Allah. Allah berfirman, “Wahai hamba-Ku! Dengarkanlah kamu baik-baik kepada-Ku tuduhan apa-apa yang telah diperdengarkan bagi kamu dan kamu semua melakukan dosa!”

Hamba-hamba Allah terdiam. Allah berfirman, “Hari ini, Kami akan membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka usahakan. Hari ini, Aku akan memuliakan siapa yang mentaati-Ku. Dan, Aku akan mengazab siapa yang durhaka terhadap-Ku. Wahai Jibril! Pergi ke arah Malik, penjaga neraka! Katakanlah kepadanya, bawakan Jahanam!” Jibril pergi berjumpa Malik, penjaga neraka lalu berkata, “Wahai Malik! Allah telah memerintahkanmu agar membawa Jahanam.” Malik bertanya, “Apakah hari ini?” Jibril menjawab, “Hari ini adalah hari kiamat. Hari yang telah ditetapkan untuk membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka usahakan.” Malik berkata, “Wahai Jibril! Adakah Allah telah mengumpulkan makhluk?” Jibril menjawab, “Ya!” Malik bertanya, “Di mana Muhammad dan umatnya?” Jibril berkata, “Di hadapan Allah!”

Malik bertanya lagi, “Bagaimana mereka mampu menahan kesabaran terhadap kepanasan nyalaan Jahanam apabila mereka melintasinya sedangkan mereka semua adalah umat yang lemah?” Jibril menjawab, “Aku tidak tahu!” Malik menjerit ke arah neraka dengan sekali jeritan yang menggerunkan. Neraka berdiri di atas tiang-tiangnya. Neraka mempunyai tiang-tiang yang keras, kuat dan panjang. Api dinyalakan sehingga tiada kekal mata seorang dari makhluk melainkan bercucuran air mata mereka (semuanya menangis). Air mata sudah terhenti manakala air mata darah manusia mengambil alih. Anak-anak mulai beruban rambutnya. Ibu-ibu yang memikul anaknya mencampakkan mereka. Manusia kelihatan mabuk padahal mereka sebenarnya tidak mabuk.

Hari kiamat adalah waktu terakhir semua manusia, tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat, padahal Allah Maha Pengampun. Satu-satunya penolong hanyalah syafaat Rasulullah, dan syafaat itu berlaku untuk umat Rasulullah yang mengikuti sunnahnya. Oleh karena itu, marilah kita cintai dan ikuti Rasulullah mulai sekarang sebelum datangnya hari kiamat itu, jangan menganggap hari akhir itu masih lama datangnya, tidak usah menunggu tanda-tanda kiamat dahulu untuk bertaubat, karena dosa sebesar apa pun akan diampuni olah Allah mumpung hayat masih di kandung badan. semoga kita terhindar dari keganasan malaikat Malik dan Neraka Jahannam. Amin…